Sajak-Sajak Prisky Sumampow

 Lukisan "Perjalanan Abstrak Digital > 832" Arie Tulus 2015

sajak sajak Prisky Sumampow
JIWA SEGALA JIWA

Dalam setiap langkah aku tertegun
Menyibak makna tanpa warna
Gemericik gelang hempaskan kesunyian
Disuatu resah pantulkan jiwa
Bersemayam dalam pandangmu
Bergulir rindunya perasaan cinta
Berarak duka matikan rasa
Jiwa meronta bangkitkan penyesalan

Oh... jiwa segala jiwa
Penyejukku kau hempaskan ke semak-samak
Beretak kencang jiwa merana
Setengah hati bersatu dan berbenturan
Lemahku melukai hatimu
Menyapu luka tampakkan batin
Roh ku mendekat kearah fatamorgana
Berarak rasa hempaskan kerinduan
Dalam indahnya cinta hanyalah fana
hingga melukiskan sengsara yang tiada batas..

Apakah rasa secangkir cawan
Hingga madu kurasa racun yang kuteguk
Bercermin bayangan orang-orang tertawa,
Dalam jiwaku aku berkata
Cinta tak selalu kau teguk dengan kebahagiaan
-----------
Mei 2016

SEMANGAT

Angkat kitabmu kawan
Perjuangan membunuh iman belum selesai
Angkat wajahmu kawan
Langit tak memiliki keadilan lagi

Tak ada lagi bungkam
Tak ada lagi air mata
Tak ada lagi darah

Saatnya bangkit dari mati suri

Kau punya uang
Aku punya massa
Kau berkuasa
Aku berotak

Jangan kau tunjukkan senyum angkuhmu
Handuk belum di lempar
Masih ada sisa generasiku
Yang tak mampu kau kubur.
-------
2012


KELAM DALAM INGATAN

Mimpi tertutup kelam tanpa ingatan
Memilah alasan untuk bertahan
Pastikan detik untuk dapatkan
Tapi masih juga dengan kegagalan

Bulanpun tak ada alasan
Saat ku ujar satu pertanyaan
Bintangpun redupkan terang
Saat mimpi itu terbang melayang
Langit mencoba menyelimuti
Tapi mimpi enggan datang kembali
-------
2015


DIAM KU

Kembali larut dalam syair kegelapan
Dimana kelam dan pekat yg terasa
Menatap pada sekeliling ku
Mencari jawaban untuk cahaya

Dimana tak bisa bernafas
Penuh sesak rongga dadaku
Nadi ku melaju tak menentu
Hingga kaku

Cahaya itu hilang
Ketika mentari menolak terangi ku
Dan aku,
Masih pilu
Dalam diam
-----------
2015


SIMFONI KEHIDUPAN
1
Sedih...
Takkan bisa merubah yang sudah terjadi
Dan tak berguna tuk esok hari
Namun itulah fitrah manusia yangg lemah tak berdaya
Ketika apa yang dirasa tak sesuai harapan
Ketika itulah ia selalu datang menyapa

2
Tangis..
Meski tanpa air mata yang menetes
Meski tanpa isak suara yang mengalir
Dan meski senyum coba tuk menahan
Namun, ia akan tetap hadir tanpa diminta
Betapa lemahnya manusia
Bahkan ketika diri mencoba mengelak
Ketika itulah ia semakin mendekap

3
Doa..
ya, hanya dengan Doa dan berharap naungan cinta Nya
Sedih dan tangis kan hilang terganti
Sedang haru dan bahagia indah mereka
Layaknya sinaran mentari pagi
Menjemput gelap gulitanya malam

Itulah simfoni kehidupan
Bagi tiap-tiap yg memperhatikan..

2016


Menulis puisi cuma sebagai hobby diwaktu senggang
kata perempuan kelahiran Amurang, 09 April 1995 ini. 

Prisky Sumampow begitulah namanya
anak ketiga dari tiga bersaudara
ayahnya bernama Alex Gustaf Sumampow dan
ibunya bernama Ferina Wongkar
Tinggal Kawangkoan Bawah Amurang Minahasa Selatan

Mahasiswa semester akhir di Jurusan Sastra Inggris
FBS Unima ini belajar menulis puisi sudah sejak
duduk dibangku SMK N 1 Amurang
begitu nulis banyak kali cuma tempel didinding kamar
selebihnya sebagai ungkapan-ungkapan saja di dinding FB

Hingga sekarang 
perempuan lembut ceria ini ba-kost di Tataaran II Tondano 
sebagai mahasiswa yang sibuk mempersiapkan diri
masuk pada tahap tahap akhir menyusun proposal penelitian skripsi
disamping terus mengumpul kembali
puisi-puisinya yang tercecer nantinya akan dibukukan
untuk diterbitkan nanti//@arts.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rektor Unima Prof.DR.Julyeta Paulina Amelia Runtuwene,MS Punya Komitmen Berantas Korupsi

EKSPRESI ARTISTIK PANTAI MALALAYANG DAN KALASEI KARYA ARIE TULUS oleh Drs.Meyer Matey.M.Sn.

Martino Rengkuan,S.Pd.Terpilih Sebagai Ketua Pemuda Katolik Komcab Minahasa Periode 2017-2020